Support Dan Resistensi Forex
Support dan resistance forex merupakan dua istilah yang banyak digunakan dalam forex trading. Support dan resistance merupakan konsep dasar yang kami pikir perlu untuk anda kuasai. Kemungkinan besar, anda akan menggunakan kedua konsep ini dalam trading nantinya.
Istilah support dalam forex trading mengacu pada area atau level harga tertentu yang menjadi batas bawah dari gerakan harga/price. Harga/price cenderung tertahan dan sulit untuk bergerak turun melewati area tersebut.
Istilah Resistance dalam forex merupakan pasangan dari istilah Support . Istilah Resistance dalam forex trading mengacu pada area atau level harga tertentu yang menjadi batas atas dari gerakan harga/price. Harga/price cenderung tertahan dan sulit untuk bergerak naik melewati area tersebut .
Cara menggunakan support dan resistance
Ada dua prinsip utama untuk menggunakan support resistance dalam transaksi anda :
- Lakukan transaksi buy atau beli di area support, dan transaksi sell atau jual di area resistance
- Lakukan transaksi buy atau beli saat harga melewati ( break ) area resistance, dan lakukan transaksi sell atau jual saat harga melewati ( break ) area support.
- Anda bisa fokus pada salah satu cara menggunakan support resistance diatas, atau bisa juga menggunakan kedua-duanya. hal ini tergantung pada style trading dari anda sendiri mana yang lebih cocok.
Cara menentukan support dan resistance
Terdapat banyak cara untuk menentukan area support dan resistance dalam chart anda. Berikut ini adalah beberapa cara populer yang banyak digunakan trader untuk menentukan area support dan resistance.
Cara pertama untuk menentukan support dan resistance adalah dengan menggunakan perhitungan statistik tertentu. Bentuk dari model ini bisa berupa pivot point, camarilla line, standar deviasi statis, dan lain-lain.
Pivot point merupakan cara perhitungan yang populer digunakan. Berikut ini adalah cara perhitungan pivot point forex ;
Pivot levels didapatkan dari perhitungan dengan menggunakan harga High, Low, Close di hari sebelumnya.
Pivot points terdiri dari 5 levels, yaitu :
R2 – Resistance kedua
R1 – Resistance pertama
PP – Pivot Point
S1 – Support pertama
S2 – Support kedua
Cara untuk menghitungnya adalah sebagai Berikut :
Sebagai contoh ; Dapatkan Data harga Open, High, Low,dan Close (HLOC) dari GBPUSD dengan periode D1 (satu hari). Misalkan saja data yang didapat adalah ;
Open : 1,9690
High : 1,9725
Low : 1,9640
Close : 1,9680
Rumus Perhitungan pivot point sebagai Berikut :
PP (pivot point) = (O + H + L + C)/ 4
PP = (1.9690+1.9725+1.9640+1.9680)/4 = 1.9684
S 1 = (2 x P) – H = (2 x 1.9684) – 1.9725 = 1.9643
S 2 = P – (H – L) = 1.9684 – (1.9725 – 1.9640) = 1.9599
R 1 = (2 x P) – L = (2 x 1.9684) – 1.9640 = 1.9728
R 2 = P + (H – L) = 1.9684 + (1,9725 – 1,9640) = 1.9769
Setelah didapatkan hasilnya, gunakan garis horizontal line untuk menandai area diatas pada chart.
Beberapa hal yang perlu anda perhatikan antara lain ;
Jika market open diatas Pivot maka diperkirakan market bullish, jika market open dibawah Pivot diperkirakan market bearish. Lihat juga seberapa jauh harga open dari PP, atau apakah open dibawah S1 atau diatas R1.
Jika open dibawah S1 atau diatas R1, maka diperkirakan harga akan mencoba koreksi terlebih dahulu sebelum bergerak searah dengan trend.
Jika anda ingin mempraktekan hal diatas, silahkan gunakan data High, Low, Open, Close dari chart di hari sebelumnya. Penggunaan pivot point saat ini dipermudah dengan banyaknya indikator pivot point yang bisa anda gunalan langsung di MT4, sehingga anda tidak perlu menghitung manual lagi.
Apakah Anda tahu indikator Moving Average? Indikator ini biasanya digunakan untuk memprediksi trend pergerakan harga. Namun apabila Anda mengeplotnya dalam periode yang lebih besar maka MA dapat berguna sebagai garis Support atau Resistance harga. Dan kelebihannya dibandingkan dengan metode klasik seperti contoh sebelumnya adalah garis support atau resistance ini bersifat dinamis mengikuti pergerakan harga. Menarik bukan?
Mari kita lihat MA periode 100. Garis yang ditunjukan oleh MA 100 adalah Resistance untuk GBPUSD pada sebuah Time Frame.
Terlihat Resistance dari GBPUSD pada Time Frame 1 jam adalah pada 1.9883 sesuai dengan garis Moving Average yang terakhirnya. Namun sayangnya metode ini tidak dapat menentukan garis Support dan Resistance, hanya dapat salah satunya saja entahkah Supportnya atau Resistancenya saja. Dalam contoh kita kali ini kita dapat mengetahui titik resistance dari harga namun tidak supportnya. Anda harus menggunakan metode lain untuk mencari support.
3. Fibonacci Retracement.
Fibonacci Retracement merupakan salah satu cabang dari analisa teknikal dengan menggunakan deret Fibonacci. Hampir semua varian dari Fibonacci Analysis memang bertujuan untuk mengetahui titik Support dan Resistance dari pergerakan harga. Kali ini kita hanya akan membahas varian pertama sekaligus yang paling dasar dari Fibonacci yaitu Fibonacci Retracement.
Harga mengalami pergerakan karena ditentukan oleh Demand dan Supply (Permintaan dan Penawaran). O ya, omong-omong saya akan berikan sedikit petunjuk tentang situasi harga GBPUSD pada tanggal 8 April 2008 yang lalu. Pasar memang terlalu sensitif terhadap mata uang GBP karena BoE (Bank of England) secara diplomatis berbicara kepada publik bahwa mereka akan memangkas suku bunga lokal. Alhasil banyak pelaku “Profit Taking” menjual mata uang GBP. Kondisi tersebut terkait dengan hukum Demand-Supply yaitu saat penawaran banyak dan permintaan tetap maka mata uang akan melemah dikarenakan banyaknya supply yang beredar di pasar.
Memang harga mulai turun. Dan saya pun merasakan gurihnya mengambil posisi Sell GBPUSD di 1.9885 pada 8 April 08 malam dan Close posisi di 1.9869 pada tanggal 9 April pagi. Yah cukuplah 16 poin buat satu hari. Hehehe. Daripada harga koreksi keatas, lebih baik ambil rezeki yang ada. Sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit.
Kemungkinan terbesar banyak yang mengambil posisi Sell GBPUSD pada saat malam hingga pagi hari. Tapi biasanya para trader juga mengantisipasi berakhirnya trend dengan mengambil sebuah titik support tertentu. Pada titik itu mereka tidak lagi melakukan aksi Sell tapi sebaliknya mereka akan melakukan aksi profit taking dengan membeli mata uang yang telah mereka jual sebelumnya. Nah jikalau semua orang melakukan hal demikian secara otomatis penawaran berkurang dan penurunan mata uang mulai kehilangan tenaganya. Akibatnya, harga kembali bergerak naik.
Dalam kondisi tertentu, titik support dan resistance dapat ditembus oleh pergerakan harga. Memang sulit untuk menembus dinding-dinding Support dan Resistance yang telah terbentuk. Saat penjual menang dan pembeli sedikit, tentu saja harga dapat kembali terus turun meskipun sudah mencapai titik supportnya. Ketika harga menembus titik support dan resistance maka akan terbentuk titik support dan resistance yang baru. Titik support yang tertembus akan menjadi titik ressistance dan setelah itu akan terbentuk titik support terbaru.
Semoga dengan Edukasi Trading mengenai cara menentukan support dan resistance dapat berguna untuk kalian para trader.
Artikel Lain : Trend Adalah Teman Anda
Dengan selamanya dimana gabung di ACY kurang lebih 6 bulan, dimana saat ini ane dapat trading dengan merasakan kenyamanan, keamanan untuk trading forexnya tanpa ada kendala permasalahan, dimana dengan cepat masalah eksekusi, layanan yang ramah, terpercaya dana trading, dan bonus promo nya juga menarik. Dimana saat ini ane puas dan bangga deh telah gabung nya bersama broker terbaik seperti ACY ini
BalasHapus